BISMILLAH
Masuk syurga, tentu menjadi impian kita, bukan? Ya, kita ketahui bahwasanya syurga merupakan tempat yang paling indah sepanjang masa. Tak ada yang boleh menandingi keindahannya. Bahkan, dunia pun tidak ada apa-apanya dibandingkan syurga.
Tonton Video Ini : Syamsul Debat – Tips Lembutkan Hati Anak Yang Degil
Hanya saja, masuk ke dalam syurga itu tidaklah mudah. Kita harus berusaha dengan sungguh-sungguh untuk tetap selalu berada dalam jalan kebenaran. Al-Quran dan sunnah-lah penuntun jalan kita.
Tahukah Anda, ternyata orang yang sudah berada di jalan kebenaran pun, boleh jadi tidak boleh masuk surga. Seperti halnya yang dirasakan oleh beberapa orang tua. Dimana mereka yang awalnya masuk syurga, tidak jadi kerana anaknya. Memang, apa ya sebabnya?
Orang tua yang soleh dan telah ditetapkan akan masuk ke dalam syurga boleh batal memasukinya dan justeru terjerumus ke dalam neraka adalah orang tua yang melihat anaknya berbuat maksiat namun dia tidak melarang perbuatan tersebut.
“Telah dikabarkan kepada kami bahwa seorang anak akan tergantung di leher ayahnya pada hari kiamat nanti. Lalu dia berkata, ‘Wahai Rabbku, ambillah hakku dari orang yang menzhalimiku ini!’ Sang ayah berkata, ‘Bagaimana aku menzhalimimu, sedangkan aku telah memberimu makan dan pakaian?’ Sang anak berkata, ‘Benar, engkau telah memberiku makan dan pakaian, tetapi engkau melihatku melakukan maksiat dan engkau tidak melarangku’,” (Dikutip dari Majalah Az-Zahur, Sya’ban 1420 H).
Di dalam Al-Quran, Allah Ta’ala telah berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka,” (QS. At-Tahriim: 66).
Mengenai tafsir dari ayat di atas, Qatadah berkata, “Perintahkan mereka untuk taat kepada Allah dan laranglah mereka dari perbuatan maksiat kepada-Nya. Bantulah mereka untuk mengerjakan perintah Allah. Apabila kamu melihat mereka melakukan kemaksiatan, maka tegurlah!” Ibnu Jarir juga berkata, “Kita wajib untuk mengajarkan anak-anak kita tentang agama Islam, kebaikan dan adab!” Sedangkan Ibnu Umar berkata, “Didiklah anakmu, kerana kelak kamu akan ditanya tentang pendidikan dan pengajaran seperti apa yang telah kamu berikan kepada anakmu. Anakmu juga akan ditanya tentang bagaimana dia berbakti dan berlaku taat kepadamu.”
Dari tafsir yang sudah dijelaskan oleh para mufassir di atas, jelaslah bahwa Allah Ta’ala memberikan perintah tegas kepada para muslim untuk senantiasa menjaga keluarganya dari siksaan api neraka. Caranya adalah dengan memperhatikan pendidikan agamanya serta memantau setiap perbuatan yang dilakukannya. Hal tersebut merupakan sebuah kewajiban yang apabila tidak dipatuhi maka konsekuensinya akan diterima di akhirat kelak.
Hal senada juga dapat difahami dari hadis shahih yang berbunyi, “Seorang laki-laki adalah pemimpin dalam keluarganya, dan dia akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang dipimpinnya,” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dari hadis di atas mengisyaratkan bahwa apabila ada orangtua yang mendidik anaknya dengan tidak baik, maka ia akan dimintai pertanggungjawaban atas perbuatan yang dilakukannya di dunia tersebut saat hari kiamat kelak.